Selasa, 01 September 2015

Antara Sultan Agung dan Murad !V dari Turki, para Raja Wali dunia , oleh Hasnan Habib Kota Depok

Biografi Sultan Agung "Sang Pandita Ratu Musuh V.O.C" Pahlawan Nasional https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4sPuYA7Rl0XfrOTROaAq4gOwnSZZzPTzynSUY7F_91BOlSuVrnnmfPTAoQXnVdsk1ac0pTy4jqwNtD0j5y9uJ9gR8aaNbRyEkryUbLdbjOduI2-CUwbobXpUhquu5f6CMs_FwHtQ1SDE/s1600/sultan-murad-iv-ahmad.png

Profil Sultan Agung  

Nama : Sultan Agung
Lahir : 1593, Kotagede, Kesultanan Mataram
Meninggal :1645
Ayah : Prabu hanyakrawati
Ibu : Ratu Mas Adi Dyah Banawati
Warga Negara : Indonesia

Sultan Agung terlahir dengan nama Raden Mas Jatmika di Kotagede, kasultanan mataram pada tahun 1593. Dan dikenal pula dengan nama Raden Mas Rangsang. Beliau merupakan putra dari raja Mataram Islam ke dua Prabu hanyakrawati dan Ratu Mas adi Dyah banawati yang merupakan putri Pangeran Benawa raja Pajang. Pada usia 20 tahun beliau diangkat menjadi Raja Mataram menggantikan Ayahnya pada tahun 1613 dengan bergelar ``Panembahan Hanyakrakusuma``. Pada tahun 1624, setelah penaklukan Madura, belai berganti gelar menjadi ``Susuhunan Agung Hanyakrakusuma``. Pada biografi Sultan Agung disebutkan, pada tahun 1640 mengganti gelar menjadi ``Sultan Agung Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman``. Setahun kemudian mendapat gelar dari pemimpin Ka`bah di Makkah dengan nama ``Sultan Abdullah Muhammad maulana Mataram``.
Sultan Agung, seorang raja yang memiliki kesadaran tentang pentingnya kesatuan wilayah seluruh tanah Jawa. Dalam periode kepemimpinanaya banyak terjadi proses penaklukan untuk berbgai wilayah ditanah Jawa. Hampir seluruh wilayah Pulau jawa dari Pasuruan sampai Cirebon berhasil masuk dalam wilayah kekuasaannya. Begitupula daerah pesisir seperti Surabaya dan Pulau Madura masuk dalam wilayah daulat pemerintahannya. Pada masa pemerintahannya, Mataram juga menjalin kerjasama dan hubungan diplomatic dengan kerajaan lain, seperti Makasar yang merupakan kerajaan terkuat di Sulawesi dalam bentuk perdagangan. Biografi Sultan Agung , kalau beliau mempersatukan wilayah bukan hanya dari jalur militer, namun juga melalui strategi kebudayaan. Salah satu karya beliau yang masih dipakai saat ini adalah Kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan Kalender Hijriah yang dipakai Jawa pesisir utara dengan Kalender Saka yang dipakai penduduk pedalaman pulau Jawa. Beliau juga orang yang ahli dalam bidang sastra sebagai tuntunan hidup ketununannya dalam naskah mistik Sastra Gending. Beliau juga meletakkan pondasi perekonomian pada sector pertanian, sebagai sebuah kewajaran, karena kerajaannya berada pada wilayah pedalaman.
 Biografi (Riwayat Singkat) Sultan Murad IV:
  • Nama Sultan Murad IV adalah  Murad Ahmad
  • Lahir tanngal 16 Juni 1612 
  • Meninggal 9 Februari 1640. Masih sangat muda berumur 27 tahun
  • Ia adalah Sultan Turki Utsmani dan merupakan anak dari Sultan Ahmad I dan Kosem
  • Ia juga masih keturunan Yunani
  • Memerintah sejak masih umur 11 tahun. Masa pemerintahannya dari 10 September 1623 hingga 9 Februari 1640 (memerintah selama 16 tahun 11 bulan)
  • Masa kepemimpinanya adalah memberantas korupsi, pemberantasan alkohol, kopi dan tembakau
  • Pemimpin yang sering turun kebawah dengan menyamar sebagai rakyat
  • Seorang waliyullah yang cerdas, pemberani dan memiliki pandangan yang tajam

Kamis, 27 Agustus 2015

Jejak Leluhur, siapakah Embah Buyut Cindhe Amoh ? . oleh : Hasnan Habib Kota Depok.

 Makam Kyai Cinde Amoh, Imogiri
Makam Ki Cindhe Amoh di Imogiri. Dialah guru, sahabat dan tempat Sultan Agung menimba ilmu , Diplomat ulung kerajaan Mataram, arsitek perang Batavia 1628-1629, perintis haji bersama Ki Ageng Gribig, Klaten dan putranya Ki Panji Wanayasa dari Jatijajar Depok, Cindhe Amoh adalah tokoh intelejen Mataram yang sangat sederhana dan tak banyak orang yang tahu kisahnya.

Mantra : “INGSUN AMATEK AJIKU SI CINDE AMOH, SIRIG SIRIG, UBED UBED SABUK CLONO CINDE AMOH, RONTANG RANTING SALUWIR TINUTUPAN WULAN PURNOMO SRENGENGE HEWU, HEWU, HEWU, IYO INGSUN KANG ABADAN WESI KUNING, ANGRASUK SARIRO NABI SULAIMAN KASEKTEN INGSUN, SISUTEK INGSUNG, ADAM ATININGSUNG, MOHAMMAD PANINGALINGSUN, BRAHIM NYAWANINGSUN, ISA NAPAS INGSUN, YAKUB KARSANINGSUN, MUSA LESANINGSUNG, DAWUD SWARANINGSUN, SAHABAT PAPAT DAGING GETIH LAN BALUNGINGSUN, AYUB USUS INGSUN, YUNUS OTOT INGSUN, NUH JANTUNG INGSUN, IDRIS RAMBUT WULUNINGSUN, WUS PEPAK JUMENENG SA-RIRO NABI, SAKEHING TELUH TUJU, TENUNG BEROJO, COKRO, CURIGO, WATANG LIMPUNG, BEDIL MRIYEM NARANTOKO ORANG TUMEKO, AJUR AMOH TING SAL- UWIR TANPO BAHYO, HU AKBAR, HU AKBAR”